Sabtu, 21 September 2013

Anak Kecil Yang Takut Kepada Allah


 Happy weekend buat seluruh pembaca blog ini di manapun anda berada....semoga weekend pekan ini menjadi waktu anda beristirahat dan berkumpul dengan orang-orang terdekat anda. Semoga dengan adanya weekend ini anda dapat kembali beraktivitas secara optimal baik itu di sekolah maupun di tempat kerja masing-masing.

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit cerita yang saya dapatkan dari seorang teman. Hikmah cerita ini lebih ditujukan untuk generasi muda kita. Di mana fenomena yang biasa terjadi adalah anak-anak muda saat ini masih enggan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Anda bisa melihat ketika sholat subuh di masjid persentase anak muda yang hadir sangatlah kecil atau bahkan bisa sama sekali tidak ada. Sholat berjamaah di masjid kecenderungannya didominasi oleh generasi tua.

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda ada 7 golongan manusia yang dijaga oleh Allah SWT di hari akhir kelak, yaitu:

1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang masa mudanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah SWT
3. Orang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid
4. Orang yang saling berkasih sayang, bertemu dan berpisah karena Allah SWT
5. Lelaki yang digoda oleh perempuan untuk berbuat maksiat namun ia menolak karena takut kepada Allah SWT
6. Orang yang bersedekah secara diam-diam
7. Orang yang selalu mengingat (berdzikir) Allah SWT ketika sendirian hingga mengalir air matanya.

"Pemuda yang masa mudanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah SWT"....maksud dari kalimat "masa muda yang dihabiskan untuk beribadah" bukan berarti pemuda tersebut selama 24 jam penuh hanya mengurung diri melakukan ibadah dalam bentuk ritual seperti sholat, memuji Allah, bersedekah, dan membaca Al-Qur'an saja namun melupakan interaksi dengan makhluk sosial lainnya. Ibadah itu lingkupnya sangat luas. Selain hal-hal yang disebutkan tadi, ibadah juga melingkupi interaksi seseorang dengan makhluk sesama. Seperti tersenyum saat bertemu teman, belajar di sekolah, mencari nafkah untuk keluarga, membuang sampah pada tempatnya, makan & tidur untuk menjaga kesehatan, dan segala bentuk kebaikan lainnya yang didasari karena Allah SWT.

Di bawah ini ada sebuah kisah yang bercerita tentang Abu Yazid Al-Bustami dengan anaknya yang masih kecil. Semoga menjadi bahan introspeksi bagi kita semua. :)



Suatu hari Abu Yazid al-Busthami menunaikan shalat tahajud. Tiba-tiba anaknya yang masih kecil berdiri shalat di sampingnya. Abu Yazid merasa kasihan melihat anaknya yang masih kecil itu ikut shalat bersamanya, karena umumnya anak-anak kecil seusianya tidur di saat malam yang larut, apalagi malam itu udara terasa begitu dingin, orang-orang dewasa pun akan merasa berat meninggalkan tempat tidur mereka.
Abu Yazid berkata pada anaknya, “Tidurlah wahai anakku, malam masih panjang.”
Anaknya menjawab, “Lalu mengapa ayah shalat?”
Abu Yazid mengatakan, “Anakku, aku memang dituntut untuk shalat malam.”
Anaknya malah menjawab dengan hafalan ayat Alquran yang ia hafal, “Aku telah menghafal sebagian firman Allah yang berbunyi ‘Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu berdiri shalat kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan orang-orang yang bersama kamu (Nabi)’. Lalu siapa orang-orang yang berdiri shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Abu Yazid menjawab, “Tentu saja para sahabat beliau.”
Anak Abu Yazid kembali mengatakan, “Jangan menghalangiku untuk meraih kemuliaan menyertaimu dalam ketaatan kepada Allah.”
Abu Yazid dengan penuh kekaguman berkata, “Anakku kamu masih bocah dan belum mencapai usia dewasa.”
Anaknya menjawab, “Ayah, aku melihat ibu sewaktu menyalakan api dia memulai dengan potongan-potongan kayu kecil untuk menyalakan kayu-kayu yang besar. Maka aku takut Allah memulai dengan kami para anak kecil sebelum orang-orang dewasa pada hari kiamat nanti, jika kita lalai dari ketaatan kepada-Nya.”
Abu Yazid pun tersentak dengan ucapa anaknya itu dan kagum dengan rasa takut kepada Allah yang dimiliki anaknya walaupun masih sangat kecil. Abu Yazid berkata, “Anakku berdirilah. Kamu lebih berhak dengan Allah daripada bapakmu.”

Sumber: Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf
sumber: www.KisahMuslim.com

1 komentar:

My Playlist